GEOGRAFIS

Letak / keadaan wilayah Kecamatan Tanah Abang berada di bagian barat Kodya Jakarta Pusat. Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan wilayah yang padat dengan penduduk yang heterogen serta merupakan sentra perdagangan. Pengurangan penduduk di Kecamatan Tanah Abang disebabkan oleh adanya pembangunan perkantoran, hotel mewah, plaza dan apartemen. Batas wilayah Kecamatan Tanah Abang:

  • Utara : Kecamatan Gambir
  • Timur : Kecamatan Menteng
  • Selatan : Kodya Jakarta Barat
  • Barat : Kodya Jakarta Selatan (Jl. Gatot Subroto)/li>
Wilayah Kecamatan Tanah Abang berbatasan dengan beberapa kecamatan di wilayah Jakarta Pusat serta beberapa wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Sebagai pusat perdagangan dan bisnis menyebabkan banyaknya pekerja serta pendatang yang menyebabkan padatnya penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang. Gambar 2.1: Luas Wilayah, Jumlah RW, dan Jumlah Rumah Tangga di wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2015

Gambar 2.1 wilayah Kecamatan Tanah Abang terbagi menjadi 7 kelurahan yaitu : Kelurahan Kebon Melati luas wilayah 7,1 km2 , Kelurahan Kebon Melati luas wilayah 7,1 km2, Kelurahan Kebon Kacang luas wilayah 12,5 km2, Kelurahan Bendungan Hilir luas wilayah 15,8 km2, Kelurahan Karet Tengsin luas wilayah 15,3 km2, Kelurahan Petamburan luas wilayah 9,0 km2, Kelurahan Kampung Bali luas wilayah 7,3 km2, dan Kelurahan Gelora luas wilayah 25,4 km2. Terlilat pula luas wilayah di tiap kelurahan di wilayah Kecamatan Tanah Abang. Terlihat adanya perbedaan luas wilayah dan jumlah rumah tangga yang menghuni wilayah tersebut. Hal ini berpengaruh pada jenis permasalahan yang dihadapi di tiap wilayah terutama masalah lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
Gambar 2.2 : memperlihatkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang. Penduduk terpadat ada di wilayah Kelurahan Kebon Melati dan dan yang paling kecil adalah Kelurahan Gelora. Secara umum kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang adalah 1.848 jiwa/km. Angla tersebut tergolong tinggi yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Tanah Abang pada tahun 2015 sebanyak 171.036 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.848 jiwa/km. Gambar 2.3: Distribusi Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin per-kelurahan di wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2015 Gambar 2.2. memperlihatkan distribusi jumlah penduduk tiap kelurahan pada tahun 2015. Kelurahan Petamburan memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 40.236 jiwa dan Kelurahan Gelora memiliki jumlah penduduk paling sedikit yatu 3.759 jiwa. Dengan adanya perbedaan jumlah penduduk serta kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap permasalahan yang di hadapi masing-masih wilayah terutama bidang kesehatan. Gambar 2.4 : Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan kelompok umur di Wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2015

Gambar 2.3 memperlihatkan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding jenis kelamin perempuan. Selain itu terlihat pula komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dimana kelompk usia 30-39 tahun merupakan jumlah terbesar. Kelompok umur tersebut merupakan usia produktif untuk mendukung pembangunan. Kelompok usia subur juga menempati jumlah yang besar hal ini harus diperhatikan terutama untuk program Keluarga Berencana (KB) sehingga laju pertumbuhan penduduk harus dikendalikan. Terlihat pula kelompok usia lansia atau > 60 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada laki-laki hal ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi. Selain itu kelompok usia balita dan remaja juga harus tetap diperhatikan karena kelompok usia tersebut merupakan asset pembangunan sehingga harus terjamin terutama perihal kesehatan dan pendidikannya. Gambar 2.5 : Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis pendidikan di Wilayah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2015 Gambar 2.4 memperlihatkan komposisi penduduk berdasarkan jenis pendidikan. Tampak bahwa pendidikan yang terbanyak adalah SMA/MA/SMK atau sederajat selain itu selain itu pendidikan diploma, S1, S2, dan S3 juga ada. Ini merupakan asset daerah yang merupakan modal dasar pembangunan wilayah. Tampak pula penduduk yang tidak mendapat ijazah SD/setingkat. Hal ini menjadi masukan sektor terkait/pendidikan.