Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah proses meningkatkan kemampuan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat agar lebih mandiri dalam menjaga serta meningkatkan derajat kesehatannya. Strategi ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program kesehatan. Contohnya, pembentukan kader posyandu, kelompok masyarakat sadar gizi, atau forum peduli kesehatan lingkungan yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan di lapangan.

Promosi kesehatan merupakan bagian penting dari pemberdayaan, yang berfokus pada penyebaran informasi, edukasi, serta motivasi agar masyarakat mau dan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui penyuluhan tatap muka, media cetak, media elektronik, hingga media sosial, dengan menyesuaikan pesan dan metode komunikasi sesuai karakteristik sasaran. Dengan promosi kesehatan yang tepat, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pencegahan penyakit maupun pemeliharaan kesehatan.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan sangat ditentukan oleh pendekatan partisipatif serta dukungan lintas sektor. Kolaborasi dengan sekolah, lembaga keagamaan, organisasi masyarakat, hingga media massa dapat memperluas jangkauan pesan kesehatan. Evaluasi juga perlu dilakukan secara berkala untuk menilai perubahan perilaku masyarakat dan dampaknya terhadap indikator kesehatan. Dengan strategi yang terencana, pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan mampu menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.